MEDAN - Asli anak Medan membuat Irjen (Pol) Panca Putra Simanjuntak serasa tak sulit membumikan semangat transformasi Polri di Sumatera Utara. ‘Award’ dari DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) RI menjadi dukungan bukti terbaru soal itu. Inilah catatan jejak setahun jenderal bintang dua itu memimpin Kepolisian Daerah Sumatera Utara.
SABTU nanti (12/03/2022) menjadi momen setahun Irjen (Pol) RZ Panca Putra Simanjuntak M.Si menerima tongkat komando Kapolda Sumut. Saat itu, Jumat 12 Maret 2021, diiringi ‘pergeseran’ Pataka Satya, Panca resmi menerima tongkat komando dari Kapolda Sumut sebelumnya, Irjen (Pol) Martuami Sormin. Kini, setahun sudah peristiwa itu berlalu. Selama itu, prestasi yang diukir lulusan Akpol 1990 ini tak lepas dari isi 10 instruksi yang dilaksanakan jajarannya di Polda Sumut.
Sepuluh perintah itu tentu berkiblat ke slogan ‘Presisi’. Ini program mulia yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. ‘Presisi’ akronim dari Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi berkeadilan. Mari kita bedah 10 instruksi itu.
Perintah pertama berisi soal transformasi menuju Polri yang Presisi. Caranya? Setiap personil Polri harus terus menindaklanjuti dan merealisasikan program Kapolri.
Baca juga:
Kapolres Binjai Laksanakan Vaksin Booster
|
Perintah kedua, Polri harus membangun budaya humanis dalam bekerja. Polisi harus melayani publik dengan cara simpatik, sederhana, cepat datangi TKP, ramah, perhatian dan empati, berbasis IT hingga selalu penampilan rapi.
Instruksi ketiga berisi perintah tak kalah mulia. Di sini Polri harus mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan. Restorative justice, itu istilah kerennya. Di sini, Polsek sebagai garda pelayanan terdepan harus mengedepankan prinsip Harkamtibmas (Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat).
Instruksi keempat soal mengutamakan kerja pencegahan. Cara ini dilakukan dengan menguatkan fungsi deteksi dini dan deteksi aksi. Juga memperkuat fungsi preemtif, preventif dan hukum sebagai ultimatum remidum.
Instruksi kelima Kapolda Irjen (Pol) Panca Putra berisi soal misi internal personil Polri. Di sini, setiap polisi harus membangun kerjasama tim yang solid. Misi itu bisa terwujud lewat cara semua personil Polri harus memiliki peran dan kontribusi guna mencapai tujuan, juga soliditas tim serta kolaborasi dan keterpaduan antar fungsi.
Instruksi keenam adalah penjabaran prinsip Harkamtibmas. Sebagai pelindung, pengayom dan pelayan warga, polisi harus hadir di setiap kegiatan masyarakat. Di situlah dibangun komunikasi dengan masyarakat. Itu berguna demi meminimalisir gangguan Kamtibmas, mencegah konflik sosial, berantas kejahatan dan pelanggaran serta membangun budaya tertib berlalulintas Poin penting lain ada dalam
Instruksi ketujuh. Ini soal membangun kultur baik dalam internal Polri. Pelaksanaan perintah ketujuh inilah yang membuat citra anggota Polda Sumut kini tampak terus membaik. Tabiat koruptif kian menghilang. Begitu juga arogansi serta gaya hidup hedon.
Instruksi kedelapan berisi perintah sedikit beda. Ini soal prinsip Polri menjadikan media massa sebagai mitra strategis. Misi ke arah ini diwujudkan dengan merangkul awak media. Juga meningkatkan kemampuan personel Humas Polri dan menjadikan media massa sebagai sarana informasi program. Kerja Kapolda Panca pada poin ini kontan mendapat respon bagus dari Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Sumatera Utara, H. Farianda Putra Sinik.“Menjadikan media sebagai mitra strategis itu memang kami rasakan sebagai wartawan, ” aku lelaki murah senyum ini. “Selama irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menjabat Kapoldasu, ” imbuh Farianda, “sangat terasa hubungan yang sangat mesra antara PWI, juga dengan seluruh media cetak dan online. Kapoldasu memang menganggap wartawan dan media sebagai mitra strategis yang saling membutuhkan. Sikapnya itu bukan hanya slogan atau basa - basi, tapi sangat nampak ketika kita berkomunikasi dengan beliau. Setiap dalam pertemuan, beliau tidak kaku, selalu bercanda dan bersahaja, nggak terkesan sebagai polisi jenderal bintang dua. Selalu banyak senyum sehingga saat berpisah selalu ada kesan yang ditinggalkannya.”
Merangkul Peran Aktif Warga, selain soal media massa sebagai mitra kerja, instruksi kesembilan berisikan cara meningkatkan pengamanan dan pengawasan internal Polri. Upaya ini dilakukan dengan meminimalisir pelanggaran, menguatkan pengamanan Mako, menjamin keamanan dan keselamatan personel di lapangan, juga keamanan peralatan dan dokumen, penggunaan anggaran tepat sasaran dan akuntabel, pengadaan logistik yang tepat dan berkualitas serta fungsi pengawasan proaktif, ketat dan menjamin mutu kinerja.
Nah, instruksi pamungkas yang digeber Kapolda Panca Putra berisikan perintah menjaga soliditas TNI dan instansi pemerintah. Di sinilah terlihat jalinan kerjasama Polri dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah). Anda tentu pernah melihat peristiwa apel gabungan antar instansi. Atau pertemuan rutin Polri dan instansi terkait guna membangun silaturahmi. Di sini, guna menyelesaikan masalah sosial, kelompok masyarakat turut dilibatkan. Termasuk memberdayakan sistem pengamanan swakarsa dan Pokdar (Kelompok Sadar) Kamtibmas. ‘Award yang Bertubi’Begitulah. Setahun terakhir ini, dalam setiap rutinitasnya, Kapolda Panca Putra Simanjuntak tak henti menyebut 10 perintah itu sebagai sebuah keniscayaan. Menurutnya, itulah cara kerja yang dapat membuat citra Bhayangkara terus hidup di batin setiap rakyat negeri ini. Pun begitu, Kapolda Panca mengakui perjuangan ke arah pencapaian mulia itu tak lah gampang. Apalagi di tengah serangan pandemik Covid 19. Juga tantangan mewujudkan percepatan ekonomi nasional. Tapi Panca tentu tak bekerja sendiri. Misi luhur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu diwujudkannya bersama Wakapolda Sumut Brigjen (Pol) Dadang Hartanto, Irwasda Kombes (Pol) Armia Fahmi, para Direktur, Karo (Kepala Biro), Kabid dan staf pejabat utama lain di jajaran Polda Sumut. Juga para Kapolres dan Kapolsek di wilayah Polda Sumatera Utara. Kerja sama yang terus digeber setahun terakhir itulah yang kemudian membuat publik menilai Kapolda Panca Putra sebagai sosok berintegritas kokoh. Ini soal gambaran tabiat teguh seseorang yang kukuh menjalankan nilai-nilai luhur dalam hidup berorganisasi. Soal itu tentu bisa dibuktikan. Salah satunya, setahun terakhir nyaris tak ditemukan kisah mutasi jabatan. Temuan itu pun dinilai sebagai sejarah baru di lingkungan Polda Sumut. Torehan sejarah baru itu pula yang kemudian membuat Kapolda Panca mendapat sejumlah ‘award’. Sebelum kinerjanya mendapat aplus pihak Komisi III DPR RI, penghargaan kepada sang Kapolda datang dari Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sumut. Panca, mantan Direktur Penyidikan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) itu mendapat piagam penghargaan soal hasil penilaian kepatuhan tinggi standar pelayanan publik Kepolisian Resort se-Sumatera Utara. Penghargaan diserahkan Kepala Ombudsman perwakilan Provinsi Sumut, Abyadi Siregar. Itu terjadi di awal Februari 2022.Kepala Ombudsman perwakilan Provinsi Sumut itu mengapresiasi pencapaian Polda Sumut terkait hasil penilaian kepatuhan pelayanan publik. Itulah yang membuat Polda Sumut di era kepemimpinan Panca berada di zona hijau.Atas penghargaan itu, Irjen Panca mengucapkan terimakasih kepada jajarannya. “Sampaikan salam terimakasih kepada anggota yang berada di unit pelayanan. Untuk Polres (jajaran Polda Sumut) yang berada di Zona Merah kita dorong untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, ” kata Kapolda Panca di sela menerima penghargaan itu.
Kini dia tengah berusaha keras agar tahun ini tidak ada lagi jajaran Polres di Polda Sumut yang berada di level Zona Merah. Deretan prestasi itulah yang kian membuat sosok jenderal ini ‘bersinar’ di mata publik, khususnya Sumatera Utara. Penilaian sebangun dengan itu juga kembali dilontar Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Sumatera Utara, H. Farianda Putra SInik.“Ya ’bersinar’, terutama kinerjanya soal pengungkapan kasus-kasus kekerasan terhadap wartawan di sini. Jadi semua program Irjen Panca nyaris tak hanya slogan, tapi pembuktian, ” kata FariandaTak cuma diakui berintegritas tinggi memberantas segala bentuk tindak kriminalitas di Sumatera Utara, Farianda bahkan menyebut Kapolda Panca Putra Simanjuntak masuk dalam golongan sosok polisi humanis era ini. Karena itu, Farianda berharap citra elok itu terus hidup dalam dunia pengabdian Kapolda Panca Putra. Seorang Jenderal yang ramah dan bersahaja tapi tegas dan profesinal dalam bertugas itulah sosok Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak.“Teruslah berbuat, Jenderal…” tandas Farianda.
Penulis : Alamsyah
Sumber : Zulkifli Tanjung dan Ahmad FM